PERAWATAN BIBIT TANAMAN ANGGREK

PEMILIHAN bibit akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman anggrek. Jika salah memilih bibit, bisa dipastikan pertumbuhan tanaman akan mengecewakan. Bibit untuk keperluan indukan harus dipilih yang sehat. Tanaman sehat bisa terlihat dan batang yang kokoh, warna daun yang hijau segar, pertumbuhan yang subur, serta basil bunga yang benar-benar prima. Syarat penting lainnya adalah bibit induk harus terbukti tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

Selain dari tanaman dewasa, bibit bisa dipilih dan tanaman muda, bibit kompot, dan hasil kultur jaringan atau biasa disebut bibit dalam botol. Setiap jenis bibit di atas memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan jenis bibit sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, untuk bahan penyilangan antarjenis anggrek, sebaiknya yang dipakai adalah bibit dewasa yang sudah berbunga. Memang tidak gampang menilai bibit yang bagus. Kendati demikian, ada beberapa sifat atau ciri yang bisa dijadikan patokan dalam menentukan baik tidaknya kualitas bibit anggrek. Untuk mengetahui ciri-ciri bibit yang berkualitas baik, simak penjelasan berikut ini.

A. Tanaman Anggrek Dewasa

Tanaman anggrek dewasa bisa ditandai dengan melihat munculnya bunga. Jika sudah pernah menghasilkan bunga, berarti tanaman anggrek sudah layak dikatakan dewasa. Keuntungan menggunakan bibit dewasa, selain kualitas dan bentuk bunga sudah diketahui, tentunya adalah tanaman lebih cepat menghasilkan bunga dibandingkan jika menggunakan bibit jenis lainnya. Namun, bibit dewasa harganya tentu lebih mahal. Jika ingin memulai menanam anggrek dengan bibit jenis ini, perhatikan beberapa kondisi yang akan mempermudah pelaksanaan perbanyakan tanaman berikut ini.
  1. Tanaman secara keseluruhan harus tampak sehat.
  2. Tangkai bunga tampak kokoh dan besar.
  3. Jumlah kuntum bunga cukup banyak dan jarak antarkuntum terlihat rapat.
  4. Ukuran bunga cukup besar dan tidak cepat layu.
  5. Warna bunga cerah.
  6. Tanaman rajin berbunga.
Perawatan pada bibit anggrek dewasa bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.
  1. Mengganti media tanam jika pertumbuhan tanaman sudah terlalu padat atau jumlah tunas sudah cukup banyak dalam satu pot.
  2. Jika media tanam sudah terlihat lapuk atau hancur, sebaiknya media itu segera diganti. Pasalnya, media tanam seperti itu bisa bersifat asam dan bisa mendatangkan penyakit yang disebabkan cendawan.
  3. Pemberian pupuk NPK berimbang. Tujuannya untuk menjaga pertumbuhan tanaman tetap baik, merangsang pembungaan, serta memperkuat perakaran dan jaringan merismatik.
  4. Menyemprotkan larutan insektisida pada tunas bakal bunga, kuncup, ataupun bunga yang mekar. Penyemprotan ini dilakukan untuk mencegah serangan hama thrips dan aphid.
  5. Menyemprotkan antibiotika Streptomycin pada seluruh bagian tanaman untuk menghindari serangan penyakit yang disebabkan bakteri.
  6. Menyemprotkan larutan pupuk pada kuncup bunga. Hal ini perlu dilakukan karena kuncup bunga masih memerlukan zat pembangun untuk mencapai ukuran maksimal.
  7. Membongkar tanaman jika ditemukan ada sebagian akar yang rusak atau busuk. Akar busuk ini harus dipotong dengan menggunakan gunting tajam dan steril. Setelah dipotong, akar direndam beberapa menit dalam larutan fungisida.

B. Tanaman Anggrek Muda

Ciri utama tanaman muda adalah belum menghasilkan bunga. Tanaman ini biasanya dijual dalam pot-pot kecil. Jika dibandingkan dengan bibit dari botol dan kompot, harga tanaman muda relatif lebih mahal. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih bibit tanaman muda adalah akar, batang, dan daun harus tampak sehat; warna daun hijau mulus tanpa bercak; daun tampak lebar dan tebal.

Perawatan pada bibit anggrek muda bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.
  1. Pemberian pupuk N dosis tinggi untuk merangsang pertumbuhan vegetatif. Jika bagian vegetatif tumbuh dengan baik, bisa dilanjutkan dengan pemberian pupuk P dosis tinggi guna merangsang pembungaan.
  2. Penyiraman tanaman jangan sampai jenuh air. Hal ini bisa mengakibatkan terjadinya busuk akar.
  3. Menyemprot larutan fungisida dan insektisida untuk mencegah serangan hama dan penyakit yang ditimbulkan cendawan dan bakteri.

C. Bibit Anggrek Kompot

Disebut kompot (community pot = pot komunitas) karena dalam satu pot ditanam beberapa bibit anggrek secara bersama. Kelebihan bibit kompot dibandingkan dengan bibit dalam botol adalah tidak terlalu rumit cara penanamannya, terutama saat memindahkan bibit kecambah ke dalam pot. Hal ini juga mengurangi risiko kematian bibit seperti yang sering dikhawatirkan oleh pembudidaya tanaman anggrek pemula. Kelebihan lainnya, bibit anggrek ini mudah diamati perkembangannya semenjak awal. Jika tertarik membeli bibit kompot, perhatikan hal-hal berikut ini.
  1. Pot dan tanaman harus bersih dan bebas jamur.
  2. Pertumbuhan bibit tanaman seragam dan subur.
  3. Sistem perakarannya kuat dan jumlahnya banyak.
  4. Tidak terdapat bercak-bercak pada daun.
  5. Di antara rumpun bibit tanaman, tidak ada yang layu, busuk, atau mati.
  6. Jumlah bibit tanaman sesuai dengan ukuran pot. Misalnya pot berdiameter 15 cm berisi 10-30 bibit.
Perawatan pada bibit anggrek kompot bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.
  1. Pemberian pupuk N dosis tinggi, untuk merangsang pertumbuhan vegetatif.
  2. Jika pertumbuhan tanaman dalam sate pot semakin besar dan terlalu padat, sebaiknya komunitas anggrek muda ini segera dipindahkan ke pot (repotting) tunggal (ukuran pot sebaiknya lebih besar).
  3. Saat melakukan repotting harus digunakan media tanam yang Baru dan bersih.
  4. Menyemprotkan larutan fungisida ke seluruh bagian tanaman. Penyemprotan ini dilakukan untuk menghindari penyakit rebah kecambah yang disebabkan oleh cendawan.
  5. Membuang tanaman yang sakit agar tidak menularkan penyakitnya kepada tanaman lain yang ada dalam sate pot.

D. Bibit Anggrek Dalam Botol

Umumnya, bibit dalam botol memiliki harga lebih murah dibandingkan dengan ketiga bibit di atas. Bibit dalam botol masih berupa kecambah, terdiri dan 2-4 daun kecil dan sedikit akar. Bagi pembudidaya tanaman anggrek pemula, risiko kematian saat memindahkan bibit ke dalam pot terhitung cukup tinggi. Kelemahan lainnya adalah waktu yang diperlukan hingga bibit tanaman tumbuh dewasa dan berbunga cukup lama, yakni sekitar 1-2 tahun. Jika ingin membeli bibit dalam botol, faktor yang perlu diperhatikan sebagai berikut.
  1. Pilihlah bibit yang berukuran seragam.
  2. Warna daun tampak hijau segar, mulus, dan tidak menunjukkan gejala keriput serta salah bentuk.
  3. Kondisi media dalam botol harus benar-benar bersih, tidak ditumbuhi cendawan yang biasanya terlihat mirip kapas. Cendawan tersebut tampak menempel pada akar atau kecambah.
  4. Pilih bibit dalam botol yang kondisinya masih hidup seluruhnya.
  5. Batas waktu menyimpan bibit di rumah paling lama 7-9 hari, sebaiknya segera dipindahkan ke dalam pot.
Bagaimana dengan pembudidaya anggrek pemula yang belum pernah melakukan penanaman bibit dalam botol ke dalam pot dan ingin mencobanya? Berikut ini tahapan pemindahan bibit dalam botol ke dalam pot komunitas.
  1. Siapkan terlebih dulu bahan dan alat sebelum mulai memindahkan bibit. Bahan yang dipersiapkan meliputi media pakis, arang atau pecahan batu bata (genteng), dan kertas bersih. Alatnya meliputi pot dan pinset atau kawat yang ujungnya dilengkungkan.
  2. Semua bahan dan alat dicuci bersih, lalu dibilas dengan larutan fungisida konsentrasi 2 cc/l air.
  3. Buka tutup botol bibit, kemudian isi dengan larutan fungisida sampai seluruh bibit terendam. Supaya bibit mudah diambil, media agar-agar ditekan pelan-pelan sampai pecah.
  4. Larutan fungisida yang tercampur bersama media agar-agar digoyang secara pelan-pelan lalu dikeluarkan dari botol secara pelan-pelan juga. Selanjutnya, botol tersebut diisi lagi dengan larutan fungisida baru.
  5. Satu per sate bibit diambil dengan pinset atau kawat yang ujungnya melengkung sambil digoyang-goyang.
  6. Bibit yang sudah dikeluarkan akarnya dibersihkan dari sisa-sisa agar-agar dengan air bersih dan direndam dalam larutan fungisida selama beberapa menit. Perendaman ini bertujuan untuk mencegah serangan penyakit yang disebabkan cendawan.
  7. Bibit ditiriskan di atas nampan yang dialasi kertas atau tisu bersih.
  8. Daun dan akar bibit yang terlihat rusak sebaiknya dipotong dengan gunting tajam.
  9. Pot komunitas pertama-tama diisi dengan pecahan batu bata atau genteng sebanyak ⅓ bagian, lalu ditambahi potongan pakis sampai pot terisi penuh.
  10. Bibit ditanam sedalam sekitar 2 cm. Akar diatur dapat menyebar.
  11. Dalam satu pot komunitas (diameter 15 cm), jumlah yang ditanam tidak lebih dari 20 bibit.
  12. Pot yang telah berisi bibit anggrek selanjutnya diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari pagi dan diberi peneduh paranet 35%.
Setelah mencapai ketinggian 5 cm atau lebih, sebaiknya bibit dipindahkan satu per satu ke pot tunggal. Cara pengisian media dan penanaman bibit sama seperti pada pot komunitas. Waktu yang dibutuhkan oleh anggrek untuk berbunga tergantung pada jenis anggreknya. Contohnya, anggrek Dendrobium membutuhkan waktu 1-1,5 tahun untuk berbunga, sedangkan anggrek Vanda lebih lama lagi yakni sekitar 2,5 tahun.

2 comments:

Anonymous said...

kau noob

Anonymous said...

ff buriq

Post a Comment